Survei NCAA Menemukan Kebiasaan Taruhan Olahraga Berubah dengan Pendidikan
Penelitian baru menganalisis partisipasi atlet mahasiswa dalam aktivitas taruhan pada tahun 2024, membandingkan hasilnya dengan studi sebelumnya pada tahun 2016.
Taruhan Pria Menurun, Partisipasi Wanita Stabil
Organisasi nirlaba yang mengatur atletik mahasiswa di seluruh Amerika Serikat, National Collegiate Athletic Association (NCAA), merilis detail studi baru yang meneliti perilaku berjudi lebih dari 20.000 atlet mahasiswa.
Studi ini, yang merupakan survei kelima dalam sejarah NCAA sejak 2004, menyoroti pentingnya pendidikan dalam mengubah kebiasaan taruhan olahraga, dampak perluasan taruhan di seluruh negara bagian, serta membandingkan tren keterlibatan atlet dalam aktivitas tersebut.
Sebelum survei 2024, survei terakhir NCAA terkait hal ini dilakukan pada 2016, sebelum perluasan taruhan olahraga yang dimulai pada 2018. Meskipun 38 negara bagian telah menawarkan taruhan olahraga legal pada akhir 2024, hanya 22% atlet pria NCAA melaporkan melakukan taruhan legal atau ilegal pada olahraga setidaknya sekali dalam 12 bulan terakhir.
Angka ini menurun dibandingkan survei tahun 2016, di mana 24% atlet mahasiswa di tim pria mengaku melanggar aturan NCAA terkait perjudian dengan memasang taruhan olahraga satu kali atau lebih. NCAA menambahkan: “Penurunan kecil dalam persentase pria yang memasang taruhan yang melanggar peraturan NCAA ini diamati di ketiga divisi NCAA.”
Di sisi lain, survei ini juga mengeksplorasi dampak taruhan olahraga pada atlet NCAA di tim wanita. Hasil survei 2024 tetap stabil dibandingkan 2016, dengan sekitar 5% atlet mahasiswa di tim wanita mengaku memasang taruhan olahraga setidaknya sekali dalam 12 bulan terakhir.
Pencegahan Bahaya Judi dan Pendidikan Tetap Menjadi Prioritas NCAA
Meskipun aktivitas taruhan pria menunjukkan penurunan kecil dibandingkan studi tahun 2016, survei ini mengungkap peningkatan jumlah atlet NCAA yang diminta memberikan informasi orang dalam. Berdasarkan penelitian baru, peningkatan ini terkait dengan perluasan taruhan olahraga di seluruh negeri.
Namun, sisi positifnya, survei menemukan bahwa persentase atlet mahasiswa Divisi I yang secara sadar memberikan informasi orang dalam pada tahun 2024 lebih rendah dibandingkan tahun 2004 ketika survei pertama kali dimulai. Perubahan positif ini kemungkinan hasil dari upaya edukasi di kampus, menurut studi NCAA.
Dr. Deena Casiero, kepala petugas medis NCAA, menekankan pentingnya strategi pengurangan bahaya yang dapat mencegah dan mengurangi risiko masalah perjudian. “Kami tetap berkomitmen pada metode berbasis penelitian untuk mempromosikan perilaku sehat guna mendukung atlet mahasiswa kami dan mengurangi stigma terkait masalah perjudian,” tambahnya.
“Kita perlu terus fokus pada pendidikan dan teknik tambahan untuk pencegahan bahaya di bidang ini,”
kata Charlie Baker, presiden NCAA.
Charlie Baker, presiden NCAA, menambahkan bahwa Asosiasi perlu mempertahankan fokusnya pada pendidikan dan pencegahan bahaya perjudian. Ia juga mencatat bahwa siswa sering kali terpapar aktivitas perjudian saat masih di sekolah menengah. Menurut Baker, beberapa siswa tersebut mungkin sudah mengalami dampak taruhan berisiko atau bermasalah saat lulus kuliah. Oleh karena itu, ia menegaskan kembali komitmen NCAA untuk membantu atlet mahasiswa melawan perilaku bermasalah.
Di tengah analisis pelanggaran terkait aturan taruhan, NCAA memodernisasi hukuman untuk pelanggaran tersebut pada tahun 2023. Pada akhirnya, Asosiasi berharap mengurangi stigma terkait perjudian dan membantu atlet yang membutuhkan dukungan, daripada memberlakukan hukuman berat seperti kehilangan kelayakan bertanding.