Peneliti UNLV Dorong Pendekatan Baru dalam Perjudian yang Bertanggung Jawab
Alan Feldman, kepala strategi di UNLV International Gaming Institute, menyoroti bahwa istilah “perjudian yang bertanggung jawab” semakin mendapat sorotan dalam beberapa tahun terakhir.
Perlu Komunikasi yang Lebih Baik dan Perlindungan Konsumen yang Lebih Kuat
Para ahli di Las Vegas mendorong industri perjudian untuk meninjau kembali cara mereka menangani konsep perjudian yang bertanggung jawab. Mereka menekankan perlunya komunikasi yang lebih baik dan perlindungan konsumen yang lebih kuat. Dalam sebuah konferensi terbaru, para ahli dari University of Nevada, Las Vegas (UNLV) menyoroti bahwa pembicaraan tentang perjudian yang bertanggung jawab selama ini kurang efektif. Akibatnya, banyak kesalahpahaman muncul dan hanya sedikit pemain yang benar-benar terlibat dalam program ini.
Lebih dari Sekadar Brosur dan Hotline: Kasino Harus Berbuat Lebih untuk Keselamatan Pemain
Alan Feldman menyoroti bahwa istilah “perjudian yang bertanggung jawab” kini dipertanyakan oleh banyak orang. Menurutnya, frasa ini bisa membuat pemain merasa malu dengan menyiratkan bahwa mereka tidak bertanggung jawab, daripada mengakui tantangan yang dihadapi mereka yang berjuang melawan kecanduan judi. Ia mengusulkan untuk mengganti istilah ini dengan frasa yang lebih ramah, seperti “keselamatan pemain” atau “perjudian yang lebih aman”, yang sudah mulai digunakan di beberapa negara Eropa, menurut laporan CDC Gaming.
Feldman menjelaskan bahwa masalah utama terletak pada pendekatan pasif yang digunakan dalam program perjudian yang bertanggung jawab, seperti brosur informasi dan nomor telepon bantuan. Ia menegaskan bahwa upaya nyata harus lebih aktif dalam membantu pemain menjaga keseimbangan, mengelola keuangan mereka, dan memahami risiko perjudian.
Sebagian besar kasino di AS mengandalkan tanda peringatan dan pelatihan staf untuk mengenali tanda-tanda kecanduan judi. Namun, Feldman menilai bahwa pendekatan “menunggu dan melihat” ini kurang efektif dalam mencegah masalah perjudian sebelum terjadi. Ia mengusulkan agar industri mengambil langkah-langkah nyata untuk mendorong pemain menetapkan batas taruhan mereka sendiri, meningkatkan pemahaman tentang perjudian, dan menciptakan lingkungan di mana perjudian dipandang sebagai hiburan, bukan sebagai cara untuk mencari keuntungan.
Industri perjudian juga dapat berkembang dengan lebih transparan dalam menginformasikan risiko berjudi. Feldman menyarankan agar kasino tidak hanya mencantumkan nomor hotline bantuan di bagian bawah iklan, tetapi juga memberikan peringatan yang lebih jelas tentang potensi kerugian, seperti yang dilakukan dalam investasi saham.
Studi: Penjudi Olahraga Berisiko Lebih Tinggi Mengalami Kecanduan dan Penyalahgunaan Zat
Dengan semakin banyaknya masyarakat AS yang bertaruh pada olahraga, psikolog Shane Kraus meneliti perilaku yang terkait dengan jenis perjudian ini. Penelitiannya menunjukkan bahwa penjudi olahraga memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah perjudian dibandingkan mereka yang tidak bertaruh pada olahraga. Selain itu, mereka yang sering berjudi pada olahraga juga lebih rentan terhadap penyalahgunaan alkohol dan ganja, yang semakin meningkatkan risiko kecanduan.
Kraus juga menemukan bahwa meskipun beberapa penjudi olahraga kehilangan minat setelah beberapa tahun, mereka yang mengombinasikan taruhan dengan penggunaan narkoba lebih mungkin mengalami masalah perjudian jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa program perjudian yang bertanggung jawab seharusnya mempertimbangkan pola kecanduan yang lebih luas, bukan hanya perjudian itu sendiri.
Dengan meningkatnya kesadaran tentang kecanduan judi dan kesehatan mental di AS, para ahli menekankan pentingnya edukasi dan tindakan nyata. Alih-alih melarang jenis taruhan tertentu seperti parlay, para pemimpin industri seharusnya fokus pada membantu masyarakat memahami peluang dan probabilitas dengan lebih baik.
Dengan istilah seperti “perjudian yang lebih aman” yang mulai populer di berbagai belahan dunia, industri perjudian AS mungkin perlu menyesuaikan pendekatannya agar tetap relevan. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah mendorong sistem pendamping judi, seperti sistem “teman berjudi” yang mirip dengan “sopir yang ditunjuk” dalam budaya minum alkohol yang bertanggung jawab.